Seperti yang ditayangkan dalam rilis resminya pada merdeka.com (15/1), bertempat di The Bridge Aston Rasuna, Jakarta Selatan, PANDI atau Pengelola Nama Domain Internet Indonesia akhirnya resmi merilis domain tingkat tinggi Indonesia bernama anything.id. Domain ini bisa langsung digunakan tanpa harus diturunkan lagi levelnya menjadi domain tingkat dua.
Dengan begitu, para pengguna nantinya bisa menggunakan nama situs dengan akhiran .id saja. Hal tersebut akan menjadi alternatif dari domain tingkat dua yang disediakan PANDI selama ini yaitu co.id, biz.id, web.id, my.id, or.id, sch.id, ac.id, desa.id, net.id, go.id, dan mil id.
Peluncuran anything.ID sendiri disimbolkan dengan pemukulan gong oleh Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo RI, Bambang Heru Tjahyono, didampingi Ketua Umum PANDI, Andi Budimansyah, dan Ketua Forum Nama Domain Indonesia, Azhar Hasyim. Pemukulan gong ini didahului oleh sambutan dari Dirjen Hak Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM RI, Ahmad M. Ramli.
Para pendaftar yang berminat mendapatkan domain .id tingkat tinggi ini bisa mendaftar lewat tiga periode yang disediakan oleh PANDI. Periode pertama adalah Sunrise yang khusus disediakan untuk para pemegang nama merek. Kemudian baru diikuti oleh periode Grandfather pada 20 April dan Landrush pada 16 Juni.
Bagi mereka yang berminat bisa langsung mengunjungi situs domain.id yang disediakan PANDI untuk mendapatkan informasi lebih lanjut. Sebagai keterangan, untuk harga domain anything.id ini dipatok Rp 500 ribu per tahunnya.
Forum Nama Domain Indonesia sepakat untuk mengenakan biaya Rp 500.000,- per tahun sebelum PPN. Di negara lain, biaya DTT memang lazimnya lebih mahal ketimbang biaya DTD, ujar Ketua Umum PANDI, Andi Budimansyah.
2 comments
test
test