Menurut laporan salah seorang mantan petugas kebun binatang tersebut, ada lebih dari 50 hewan yang tewas dalam tiga bulan terakhir. Tahun lalu, seekor jerapah tewas karena terdapat 20 kg kantong plastik di dalam perutnya.
Kasus lain seperti kematian Rosad, seekor harimau Sumatra, yang ditemukan tewas di dalam kandangnya akibat penyakit radang paru-paru.
Cerita pilu ini juga menimpa seekor harimau Sumatera betina bernama Melani, yang bertubuh kurus kering. Ia bahkan hampir mati karena terlalu sering diberi makan daging berformalin.
Artikel berjudul World's cruellest zoo atau kebun binatang paling keji sedunia. Richard menggambarkan dengan jelas kondisi para hewan di kebun binatang itu amat mengenaskan. Gajah dirantai pada kaki dan meninggalkan bekas, 150 burung pelikan dalam satu kandang, hingga onta kelaparan bahkan terlihat tulang iganya.
Para gajah hanya dilepas ketika kebun binatang sudah tutup. Shears menuliskan siapa pun melihat keadaan ini pasti ikut depresi. Para pengunjung juga tidak betah berlama-lama di tempat itu. Biasanya menengok sebentar lalu pergi. Tidak satu pun pemerintah setempat membuat perbaikan setelah kasus Melani seekor macan Sumatera langka kurus kering dan mendapat sorotan dunia.
Burung pelikan hanya berbagi satu kolam kecil. Mereka bahkan tidak bisa mengembangkan sayapnya. Sudah 50 binatang mati dalam kurun waktu tiga bulan. Shears menyebut tempat itu penjara binatang. Seekor monyet nampak memandang Shears dan seolah memohon agar lelaki itu membebaskannya.
Menurut juru bicara kebun binatang Indonesia Tony Sumampau para penjaga diakuinya sedikit lalai memberi makan hewan lantaran mereka juga membuka usaha makanan dan minuman di tempat itu sehingga sibuk mencari uang.
Pemerintah Indonesia sebenarnya sudah berusaha memindahkan hewan-hewan itu ke kebun binatang lain lebih layak namun mereka menolak sebab takut hewan dari kebun bintang surabaya terjangkit penyakit bisa menularkan lainnya.
Diberitakan oleh media internasional tak lantas membuat KBS segera berbenah. Tak lama kemudian, justru seekor singa Afrika tergantung secara mengenaskan.
Saat Singa Afrika bernama Michael tewas tergantung di kandangnya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sepakat kalau hewan berusia 1,5 tahun itu tewas tidak wajar. Bahkan dia tegas menuding ada 'dalang' di balik kejadian ini semua.
Lantas Risma menceritakan, sebelum ada kejadian satwa mati di Kebun Binatang Surabaya (KBS), dia menerima laporan kalau ada orang yang ingin membangun gedung hotel dan restoran di area kebun binatang itu.
Wali kota kelahiran Kediri ini juga mengklaim, Pemkot Surabaya juga memiliki aset di KBS. "Dan saya ingin kembali menjadikan KBS sebagai ikon Surabaya," kata Risma pekan lalu.
Sementara Tim Investigasi dari Departemen Kehutanan (Dephut) yang ikut turun menyelidiki, menyimpulkan, Singa Afrika itu tewas karena murni kecelakaan. Michael tewas setelah terprovokasi oleh birahi Harimau betina yang berada di kandang depannya.
"Ini masih analisa sementara. Kita mencoba mengumpulkan bukti-bukti yang ada di lapangan. Sekarang kita lihat, posisi kandang ada di sana, untuk masuk ke sana kita harus melalui beberapa pintu pagar yang terkunci," terang Kepala Sub Direktorat Penyidikan Wilayah I Kementerian Kehutanan, Hariono.